Rabu, 17 Desember 2014

Asal-Usul Nama Pandeglang



Asal Usul Nama Pandeglang
Di zaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang bernama Putri Arum. Putri Arum ini adalah seorang perempuan yang cantik jelita, selain itu dia juga memiliki budi pekerti yang baik. kecantikannya ini telah memikat hati seorang pangeran yang bernama Cunihin. Namun sayangnya Putri Arum tidak menyukai pangeran Cunihin, karena pangeran Cunihin itu adalah seorang pangeran yang sombong. Sehingga putri  arum menolak pinangan pangeran, tetapi putri merasa takut jika menolak, sang pangeran akan marah dan merusak segalanya. Sehingga putri merasa sedih dan bingung tentang apa yang harus dilakukannya.
Pada suatu hari di tengah sebidang kebun manggis, seorang putri yang cantik jelita itu duduk termenung. Sorot matanya kosong, bibirnya terkatup .Tidak jauh dari tempat sang putri duduk, melintaslah seorang lelaki paruh baya dengan membawa karung di pundaknya. Lelaki itu melihat sang putri sedang melamun duduk sendiri. Kemudian lelaki itu menghampirinya,karena laki-laki itu merasa khawatir dengan putri yang duduk itu. Laki-laki tersebut bernama ki pande. Ki pande ini adalah seorang pembuat gelang yang hidup di kampung tersebut. Akhirnya ki pande itu menghampiri dan berkenalan. Setelah itu ki pande bertanya kepada putri Arum tentang apa yang sedang putri arum pikirkan? Kemudian putri  Arum menceritakan kegelisahan hatinya pada ki pande. Setelah putri arum menceritakan semuanya kepada ki pande.  Akhirnya Ki pande dan putri Arum ini mengatur rencana agar dapat membatalkan pertunangannya dengan pangeran Cunihin. Setelah beberapa hari pangeran Cunihin datang menemui putri Arum dan memintanya untuk menerima pinangannya. Putri Arum mengajukan syarat yaitu pangeran Cunihin harus dapat melubangi batu yang besar. Putri Arum ingin melihat keindahan laut melalui lubang batu tersebut. Mendengar permintaan itu pangeran Cunihin tertawa dan dengan sombongnya dia menyanggupi syarat yang diajukan putri Arum.
Waktu yang diberikan putri Arum untuk membuat lubang batu adalah tiga hari. Namun sebelum waktunya tiba ternyata pangeran Cunihin sudah selesai membuat lubang yang sangat besar di sebuah batu. Melihat hal ini putri Arum menjadi gentar dan takut jika akhirnya nanti harus menerima pertunangan tersebut. Setelah lubang batu selesai, pangeran Cunihin mendatangi putri Arum dan menagih janjinya. Putri Arum berpura-pura senang dan mendatangi lubang batu itu, di hadapan pangeran Cunihin, putri Arum berbohong. Putri Arum mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat lubang batu yang telah dibuat pangeran Cunihin. Pangerang Cunihin menjadi bingung dan mencoba untuk masuk ke dalam lubang batu tersebut.
Saat itulah keajaiban terjadi, dengan perlahan kekuatan pangeran Cunihin melemah, dia kemudian berubah menjadi seorang lelaki tua dan kekuatannya menghilang. Putri Arum menjadi terkejut dan secara tidak sadar dia mendekati ki Pande. Berubahnya pangeran Cunihin menjadi tua ternyata berbalik kepada ki Pande. Sebelumnya ki Pande adalah seorang lelaki tua namun kemudian berubah menjadi pangeran yang gagah dan tampan. Putri Arum yang melihat hal ini menjadi terkejut, kemudian ki Pande menjelaskan apa yang terjadi. Sebenarnya pangeran Cunihin dan ki Pande adalah saudara seperguruan, namun pangeran Cunihin adalah orang yang sombong. Pangeran Cunihin juga telah mencuri ilmu kesaktian ki Pande dan merubahnya menjadi lelaki tua. Ki Pande dapat berubah menjadi semula jika pangeran Cunihin masuk ke dalam lubang batu yang di lapisi gelang buatan ki Pande. Kini ki Pande telah selamat dan dia berterima kasih kepada putri Arum yang telah membantunya. Akhirnya ki Pande di panggil dengan sebutan Pande Gelang dan menikah dengan Putri Arum. Mereka hidup damai dan tinggal di daerah Banten.
Tempat mengambil batu keramat tersebut kemudian dikenal dengan kampung Kramatwatu, dan batu besar berlubang di pesisir pantai kini dikenal dengan nama Karang Bolong. Sedangkan tempat sang Putri melaksanakan wangsit di bukit manggis, kini orang mengenalnya dengan kampung Pasir Manggu. Manggis dalam bahasa Sunda berarti Manggu dan pasir berarti bukit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar