Senin, 04 Januari 2016

Aliran Filsafat Progresivisme

Aliran Filsafat Progresivisme
Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres yang berarti maju.Selama 20 tahunan merupakan suatu gerakan yang kuat di Amerika Serikat. Mengapa di Amerika Serikat?. yaitu karena filsafat pendidikan progresivisme lahir di Amerika Serikat. Aliran progresivisme berkembang dengan pesat pada permulaan abad XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan. Pengaruh itu terasa di seluruh dunia, terlebih lagi di Amerika Serikat. Pandangannya selalu dihubungkan dengan pandangan hidup liberal “The liberal road to culture” yang dimaksudkan dengan ini adalah pandangan hidup yang mempunyai sifatsifat fleksibel (tidak kaku), tidak menolak perubahan, tidak terikat oleh suatu doktrin tertentu, ingin mengetahui dan menyelidiki, toleran dan open minded(mempunyai hati terbuka).Walaupun kenyataannya aliran ini baru berkembang dengan pesat pada permulaan abad XX, namun garis linier dapat ditarik ke belakangnnya hingga pada zaman Yunani kuno. Hal ini dapat dibuktikan dengan tampilnya pemikiran dari Heraclitos (± 544 - ± 484), Socrates (469-399), bahkan juga Protagoras mempengaruhi aliran progresivisme ini. Heraclitos mengemukakan bahwa sifat utama dan realita ialah perubahan. Tidak ada sesuatu yang tetap di dunia ini, semuanya berubah. Demikian pula Socrates, ia berusaha mempersatukan epistimologi dan aksiologi (teori ilmu pengetahuan dan teori nilai). Kemudian, Protagoras sebagai seorang sophis pernah mengajarkan bahwa kebenaran dan nilai-nilai bersifat relatif, yaitu tergantung waktu dan tempat Adapun faktor-faktor pendorong lahirnya Progresivisme di USA adalah: a) Semangat radikalisme dan reformasi yang dimulai di sekolah yang dipimpin oleh Francis W. Paker. b) Masuknya aliran frobelianisme, yang menekankan pada perwujudan diri melalui kegiatan sendiri, dan penggunaan metode Montessori yang menekankan pada pendidikan diri sendiri. c) Perluasan studi tentang perkembangan anak secara ilmiah (psikologi perkembangan). Dasar filosofis aliran progresivisme ialah: 1) Realisme Spiritualistik; gerakan Pendidikan Progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan anak, 2) Humamanisme Baru; paham ini menekankan pada penghargaan terhadap martabat dan harkat manusia sebagai individu. Dengan demikian orientasi dari aliran ini ialah individualistik. Ada beberapa karakteristik dari aliran proresivisme, antara lain yaitu: 1. Mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subyek yang memiliki kemampuan menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya. 2. Mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan mengancam manusia itu sendiri. 3. Pendidikan dianggap mampu untuk merubah dan menyelamatkan manusia demi untuk masa depan. 4. Tujuan pendidikan selalu diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus dan bersifat progresif. Bahwa progres dan kemajuan, lingkungan dan pengalaman menjadi perhatian dari aliran progresivisme, tidak hanya berupa angan-angan dalam dunia ide, teori dan cita-cita saja melainkan harus dicari dengan mengfungsikan jiwa sehingga menghasilkan dinamika yang lain dalam hidup ini. Semuanya itu diperlukan oleh pendidikan agar orang dapatmaju dan berbuat sesuatu mampu mengadakan penyesuaian dengan lingkungan. Karenanya pendidikan di sini tidak hanya diartikan menyampaikan pengetahuan saja kepada peserta didik tetapi yang lebih penting lagi adalah melatih kemampuan berfikir dengan memberikan rangsangan-rangsangan dengan cara ilmiah. d) Tugas pendidikan menurut aliran ini ialah mengadakan penelitian atau pengamatan terhadap kemampuankemampuan manusia itu dan mengujinya dalam pekerjaan praktis atau dengan kata lain manusia hendaknya mengaktualisasikan ide-idenya dalam kehidupan nyata, berfikir dan berbuat. e) Aliran ini menolak otoritas dan absolutisme dalam segala bentuk, maka aliran ini kurang menyetujui adanya pendidikan yang bercorak otoritas dan absolut dalam segala bentuk seperti terdapat dalam agama, moral, politik, dan ilmu pengetahuan. A. Para Tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme Tokoh-tokoh yang terkemuka yang berperan menyebarkan aliran progresivisme antara lain, yaitu: 1) John Dewey 2) William H. Kilpatrick 3) Boyd H. Bode 4) Helen Parkhurst, dan lain-lain. B. Pandangan Progresivisme Terhadap Peserta Didik dalam Pendidikan Pandangan progresivisme tentang konsep belajar bertumpu pada pandangannya tentang anak didik. Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered), atau bahan pelajaran (subject-centered). Yang dimaksud pendidikan berpusat pada anak menurut aliran progresivisme yaitu: Anak merupakan pusat dari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Sebab mengajar yang bermutu berarti aktivitas siswa, pengembangan kepribadian siswa, studi ilmiah tentang pendidikan dan latihan guru sebagai seniman pendidikan. Anak adalah unik. Pendidikan progresif sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat bebeda dengan orang dewasa. Setiap anak mempunyai individualitas sendiri. Anak mempunyai alur pemikiran sendiri, mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan-kecemasan sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian anak harus diperlakukan berbeda dari oarang dewasa. Seorang tokoh yang berpengaruh di Amerika Serikat John Dewey melalui “Sekolah Kerja” yang didirikannya mempraktikkan pandangan-pandanganya (mengenai aliran progresivisme) dalam dunia pendidikan. Pandangan tersebut mengenai kebebasan dan kemerdekaan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan dalam pembentukan warga negara yang demokratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar