Sabtu, 03 Januari 2015

Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan



Aliran-Aliran dalam Filsafat Pendidikan

1.      Filsafat Pendidikan Idealisme
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi dan juga bukan fisik.  Pengetahuan yang diperoleh  melalui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk, secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini di antaranya Plato, Elea dan Hegel, Emanuel Kant, David Hume, Al Ghazali.

2.      Filsafat Pendidikan Realisme
Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme yaitu diantaranya Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.

3.      Filsafat Pendidikan Materialisme
Aliran Materialisme ini berpandanngan bahwa hakikat realism adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme ini yaitu diantaranya Demokritos, Ludwig Feurbach.

4.      Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Aliran pragmatism di pandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut aliran filsafat ini adalah Charles sander Peirce, William James, John Dewey, Haracleitos.




5.      Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Aliran filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankan pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini yaitu : Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich.

6.      Filsafat Pendidikan Progresivisme
Progresivisme ini bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Ada beberapa tokoh dalam aliran ini yaitu : George Axtelle, William O, Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas, Frederick C. Neff.

7.      Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme adlah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Bebereapa tokoh dalam aliran ini : William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Bred dan Isac L. Kandell.

8.      Filsafat Pendidikan Perenialisme
Perenialisme merupakan aliran dalm pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang paandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio cultural. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh dalam aliran ini yaitu : Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9.      Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir di dasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang . 
Rekonstruksionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang panas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini : Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar