Sabtu, 03 Januari 2015

Neo-Positivisme



Neo- Positivisme
Neo-Positivisme menyatakan bahwa kita disini seperti halnya neo-kantianisme berhadapan dengan suatu pergerakan, yang merupakan suatu lanjutan dari aliran-aliran yang lama. Menurut E. von Aster, seorang penulis yang berpengaruh tentang filsafat dewasa ini, neo-positivisme itu mempunyai dua akar utama. Yang satu adalah reaksi terhadap aliran metafisika, yang di tempuh lagi oleh alam fikiran pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Reaksi ini berasal dari ahli-ahli fikir yang terdidik dalam ilmu-ilmu kealaman dan ilmu pasti. Pembaca tentu masih ingat, bahwa kaum Neo-Kantian pun mula-mulanya tidak mau tahu tentang metafisika dan “Weltanschauung”(pandangan tentang dunia) . Husserl pun selalu menentang percampuran filsafat keilmuan dengan apa yang disebut orang jerman “Weltanschauung”. Tetapi kritik dari kaum Neo-Positivis terhadap segala yang berhubungan dengan metafisika dan “Weltanschauung” lebih tajam, lebih prisipil dan lebih tak kenal damai daripada yang pernah di kemukakan oleh mazhab manapun juga.
Akar utama yang kedua dari neo-positivisme terletak dalam perkembangan ilmu pasti dan ilmu alam modern. Perkembangan ini memperlihatkan kearah ketelitian logika dan pendasaran dengan aksioma-aksioma.
Jika kita memperhatikan kedua aspek ini, maka lambat laun akan jelas kepada kita apa yang di maksud dengan kaum neo-positivis. Pertama-tama mereka itu adalah kaum empiris, artinya mereka berpedoman pada pengalaman dan pada pengertian keilmuan dari pengalaman itu.
Auguste  Comte(1978-1857) adalah wakil yang tipis dari kepercayaan modern akan kekuasaan akal keilmuan. Alam pikiran manusia dan sejarah manusia telah menjalani 3 fase . fase yang pertama ialah fase teologi, dimana perasaan dan kepercayaan berkuasa dan dimana manusia menerima bimbingan myte. Yang kedua ialah fase metafisika yang dikuasai oleh pengertian-pengertian umum yang abstrak, dan oleh berbagai sistim dua cita, dan yang terakhir roh manusia tidak boleh berspekulasi, melainkan harus mengorganisasi, bukan hanya dirinya sendiri saja, melainkan juga masyarakatnya ini sesuai dengan revolusi industry yang di alami oleh masyarakat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar