Neo- Positivisme
Neo-Positivisme menyatakan bahwa kita disini seperti halnya
neo-kantianisme berhadapan dengan suatu pergerakan, yang merupakan suatu
lanjutan dari aliran-aliran yang lama. Menurut E. von Aster, seorang penulis
yang berpengaruh tentang filsafat dewasa ini, neo-positivisme itu mempunyai dua
akar utama. Yang satu adalah reaksi terhadap aliran metafisika, yang di tempuh
lagi oleh alam fikiran pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Reaksi ini
berasal dari ahli-ahli fikir yang terdidik dalam ilmu-ilmu kealaman dan ilmu
pasti. Pembaca tentu masih ingat, bahwa kaum Neo-Kantian pun mula-mulanya tidak
mau tahu tentang metafisika dan “Weltanschauung”(pandangan tentang dunia) .
Husserl pun selalu menentang percampuran filsafat keilmuan dengan apa yang
disebut orang jerman “Weltanschauung”. Tetapi kritik dari kaum Neo-Positivis
terhadap segala yang berhubungan dengan metafisika dan “Weltanschauung” lebih
tajam, lebih prisipil dan lebih tak kenal damai daripada yang pernah di
kemukakan oleh mazhab manapun juga.
Akar utama yang kedua dari neo-positivisme terletak dalam
perkembangan ilmu pasti dan ilmu alam modern. Perkembangan ini memperlihatkan
kearah ketelitian logika dan pendasaran dengan aksioma-aksioma.
Jika kita memperhatikan kedua aspek ini, maka lambat laun akan
jelas kepada kita apa yang di maksud dengan kaum neo-positivis. Pertama-tama
mereka itu adalah kaum empiris, artinya mereka berpedoman pada pengalaman dan
pada pengertian keilmuan dari pengalaman itu.
Auguste Comte(1978-1857)
adalah wakil yang tipis dari kepercayaan modern akan kekuasaan akal keilmuan.
Alam pikiran manusia dan sejarah manusia telah menjalani 3 fase . fase yang
pertama ialah fase teologi, dimana perasaan dan kepercayaan berkuasa dan dimana
manusia menerima bimbingan myte. Yang kedua ialah fase metafisika yang dikuasai
oleh pengertian-pengertian umum yang abstrak, dan oleh berbagai sistim dua
cita, dan yang terakhir roh manusia tidak boleh berspekulasi, melainkan harus
mengorganisasi, bukan hanya dirinya sendiri saja, melainkan juga masyarakatnya
ini sesuai dengan revolusi industry yang di alami oleh masyarakat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar